![]() |
Photo from www.google.com |
Tahun baru bagi saya bukanlah sesuatu sangat yang spesial. Di saat
kebanyakan orang akan mendengung-dengungkan ucapan selamat tahun baru di
sepanjang jalan dan menyambutnya dengan penuh euforia, saya lebih suka
duduk di teras rumah sambil membaca buku Che Guevara dan mendengarkan
lagu John Frusciante atau Eddie Vedder.
Bukan karena tidak ada teman untuk menikmati dan menyambut moment ini, malah sebenarnya cukup banyak ajakan untuk sekedar menghabiskan malam bersama-sama. Bukan pula karena saya seorang lajang yang dengan alasan tidak jelas terpaksa menyambut kedatangan tahun yang baru dengan biasa-biasa saja. Saya lebih bukan orang seperti itu!
Bukan karena tidak ada teman untuk menikmati dan menyambut moment ini, malah sebenarnya cukup banyak ajakan untuk sekedar menghabiskan malam bersama-sama. Bukan pula karena saya seorang lajang yang dengan alasan tidak jelas terpaksa menyambut kedatangan tahun yang baru dengan biasa-biasa saja. Saya lebih bukan orang seperti itu!
"Bukan sesuatu yang spesial" bukan berarti saya membencinya. Hanya
saja saya bukanlah orang yang senang menyambut datanganya tahun baru
dengan penuh semangat yang menggebu dan antusias tinggi. Dari sekian
kemeriahan tahun baru bagi saya hanyalah warna langitnya yang berubah di
kala penghujung tahun oleh kembang api yang memenuhi angkasa. Karena
bagi saya tahun baru bukanlah sesuatu yang terlampau istimewa. Hal biasa
yang akan kita lewati lagi di akhir tahun dan demikian seterusnya. Itu
adalah sebuah kondisi di mana beberapa orang mendapat liburan dan cuti
kerja, situasi di mana kita akan menempelkan kalender yang baru di
dinding yang cat-nya mulai memudar, dan lebih dari semua itu, kita pun
semakin menua..
Sepanjang ingatan tentang tahun-tahun yang saya lalui, hanya sekali saya
pernah menyambut tahun baru di luar sana, di antara hingar bingar dan
euforia banyak orang. Di tengah kemeriahan yang tidak berdampak apa-apa
bagi saya di tahun selanjutnya. Dan saya sendiri pun tidak begitu
menikmati semua itu. Sementara di waktu yang lain, saya akan berada di
gereja untuk beribadah dalam kondisi yang kontras dengan dunia di luar
sana. Memanjatkan doa dan ucapan syukur atas tahun yang telah berlalu
dan mempersiapkan diri untuk tahun yang akan datang.
Atau di lain waktu pula saya hanya akan berakhir bersama pikiran saya
sendiri. Saat anda saling mengucapkan selamat tahun baru kepada
orang-orang terkasih, saya akan tetap tenang duduk menikmati teh manis
sambil membaca buku. Ketika kembang api dinyalakan, saya akan keluar
sambil memandang ke atas sebentar melihat gemerlapan berwarna-warni di
langit. Atau ketika suara-suara terompet bergema di jalan-jalan, saya
tidak akan mendengarnya karena sudah tertidur pulas...
Namun biar bagaimanapun tahun baru adalah saat-saat yang baik. Ia
memiliki warna-warna tersendiri bagi setiap orang. Dan saya akan selalu
suka melihat ke langit yang bertabur kebahagiaan berjuta-juta manusia.
Selamat Tahun Baru