Selasa, Januari 03, 2012

I THINK THIS IS A NEW YEAR

Photo from www.google.com
 
Tahun baru bagi saya bukanlah sesuatu sangat yang spesial. Di saat kebanyakan orang akan mendengung-dengungkan ucapan selamat tahun baru di sepanjang jalan dan menyambutnya dengan penuh euforia, saya lebih suka duduk di teras rumah sambil membaca buku Che Guevara dan mendengarkan lagu John Frusciante atau Eddie Vedder.

Bukan karena tidak ada teman untuk menikmati dan menyambut moment ini, malah sebenarnya cukup banyak ajakan untuk sekedar menghabiskan malam bersama-sama. Bukan pula karena saya seorang lajang yang dengan alasan tidak jelas terpaksa menyambut kedatangan tahun yang baru dengan biasa-biasa saja. Saya lebih bukan orang seperti itu!

"Bukan sesuatu yang spesial" bukan berarti saya membencinya. Hanya saja saya bukanlah orang yang senang menyambut datanganya tahun baru dengan penuh semangat yang menggebu dan antusias tinggi. Dari sekian kemeriahan tahun baru bagi saya hanyalah warna langitnya yang berubah di kala penghujung tahun oleh kembang api yang memenuhi angkasa. Karena bagi saya tahun baru bukanlah sesuatu yang terlampau istimewa. Hal biasa yang akan kita lewati lagi di akhir tahun dan demikian seterusnya. Itu adalah sebuah kondisi di mana beberapa orang mendapat liburan dan cuti kerja, situasi di mana kita akan menempelkan kalender yang baru di dinding yang cat-nya mulai memudar, dan lebih dari semua itu, kita pun semakin menua..

Sepanjang ingatan tentang tahun-tahun yang saya lalui, hanya sekali saya pernah menyambut tahun baru di luar sana, di antara hingar bingar dan euforia banyak orang. Di tengah kemeriahan yang tidak berdampak apa-apa bagi saya di tahun selanjutnya. Dan saya sendiri pun tidak begitu menikmati semua itu. Sementara di waktu yang lain, saya akan berada di gereja untuk beribadah dalam kondisi yang kontras dengan dunia di luar sana. Memanjatkan doa dan ucapan syukur atas tahun yang telah berlalu dan mempersiapkan diri untuk tahun yang akan datang.

Atau di lain waktu pula saya hanya akan berakhir bersama pikiran saya sendiri. Saat anda saling mengucapkan selamat tahun baru kepada orang-orang terkasih, saya akan tetap tenang duduk menikmati teh manis sambil membaca buku. Ketika kembang api dinyalakan, saya akan keluar sambil memandang ke atas sebentar melihat gemerlapan berwarna-warni di langit. Atau ketika suara-suara terompet bergema di jalan-jalan, saya tidak akan mendengarnya karena sudah tertidur pulas...

Namun biar bagaimanapun tahun baru adalah saat-saat yang baik. Ia memiliki warna-warna tersendiri bagi setiap orang. Dan saya akan selalu suka melihat ke langit yang bertabur kebahagiaan berjuta-juta manusia.

Selamat Tahun Baru